Tuesday, February 28, 2012

Barbie-Angel (Chapter 3 end)



Cast:
Park Jung Soo a.k.a Leeteuk Suju
Lee Park Bom a.k.a Park Bom 2NE1
Other casts

Length: chapter
Rate: adult(17+)
Genre: romance, sadistic, thriller

Pov: mix

Author: Marant Jojo

Disclaimer: Semua cast dan komponen di ff ini semua adalah milik Tuhan. Namun, semua plot milik saya sebagai author. Just fiction! But, I don’t know jika cerita ini suatu saat akan menjadi nyata J

Summary: Sifat seseorang bisa berubah kapan saja, entah dengan alasan apapun. Begitu juga dengan seorang ‘Angel’ dapat berubah menjadi seorang ‘Evil”. Rasa benci bisa menjadi cinta dan begitu sebaliknya. Penyesalan adalah satu kata yang selalu menghantui diri seseorang yang berdosa.

=*=



SM Entertainment’s Building, Seoul
07.26 pm KST

“. . . berita mengejutkan datang dari Leader Super Junior, Leeteuk. Setelah sempat menghilang dan tidak di ketahui keberadaannya, sore ini ia kembali dengan sebuah kejutan. Ia mendatangi kantor salah satu stasiun televisi dan diam-diam telah mengadakan konferensi pers. Tentunya, pihak SM Entertainment tak mengetahui akan hal ini. . .” ujar pembawa berita.

Di layar kaca, terlihat Leeteuk sedang berjalan sembari menggandeng Bom yang berjalan di belakangnya, mereka menuju tempat berlangsungnya konferensi pers dadakan tersebut.

“Shittt!!! Apa-apaan ini? kenapa kita bisa sampai kecolongan?” gerutu Young Min.

“ssttt!!! Diamlah! Dengarkan pernyataannya.” Ujar Soo Man yang duduk di sampingnya.

“jeongmal mianhae karena ini sangat tiba-tiba. Beberapa hari yang lalu, aku memang melarikan diri bersama
Bom. Aku berpikir keras agar masalah ini selesai.” Terlihat Leeteuk berbicara di depan wartawan. Bom yang sedari tadi duduk di sampingnya pun hanya nampak tertunduk.

“akulah pelaku kasus pemerkosaan Park Bom-ssi.” Lanjut Leeteuk. Seketika ruangan tempat konferensi pers itu riuh.

“aku siap di hukum jika pihak keluarga dan YG Entertainment menggugatku.” Seketika Bom menoleh kearah Leeteuk, matanya terlihat membulat.

“dan benar, bahwa saat ini Park Bom-ssi tengah mengandung anak kami. Aku mencintainya dan aku akan segera menikahinya.” Dengan pernyataan dari Leeteuk tersebut, bukannya lebih tenang, namun para wartawan semakin gaduh.

“Park Bom-ssi, apakah anda juga mencintainya?” tanya salah seorang wartawan.

“ne, aku juga mencintainya, sangat mencintainya.” Balas Bom penuh keyakinan.

Young Min dan Soo Man pun seperti tersambar petir. Mata mereka membulat, tanda terkejut. Secangkir kopi panas yang di genggam Young Min pun tumpah membasahi celananya, ia pun mendesis kepanasan. Sementara Soo Man masih tetap fokus pada layar plasma di hadapannya.

“lalu, bagaimana dengan karier kalian?” kini seorang wartawan sebuah majalah wanita yang bertanya.

“kami akan membicarakan hal ini pada agency kami. Jika memang kami di keluarkan, kami siap.” Ujar Leeteuk tegas.

“jeongmal ghamsahamnida untuk semua orang yang mencintai kami. Jeosonghamnida jika kami membuat kalian kecewa.” Terlihat Leeteuk meneteskan air matanya. Bom yang melihatnya pun tersentuh dan tak terasa air matanya terjatuh ke pipinya.

“ini tidak bisa di biarkan. Mereka saling mencintai? Aishhh. . .” ujar Young Min pelan namun penuh dengan amarah.

“ne, mereka harus di pisahkan. Kita juga tidak mungkin akan melepaskan Jung Soo begitu saja, ia adalah tambang emas terbesar kita.” Balas Soo Man licik.

=*=



YG’s Building, Seoul
08.17 pm KST

“OMO! Jadi Leeteuk oppa pelakunya. Aigo, aku sungguh tak menyangka, orang sebaik itu bisa melakukan hal sekeji ini?” teriak Minzy.

Saat ini, 3 member 2NE1 yang lain sedang beristirahat setelah latihan di ruang dance. Selain mereka ada 2 orang manajer dan appa YG yang tak sengaja menengok mereka saat latihan.

“tapi Leeteuk oppa berniat untuk bertanggung jawab, ia terlihat serius.” Bela Chae Rin yang lebih awal mengetahui akan hal ini.

“lalu, apa yang akan kau lakukan, appa?” tanya Dara pada appa YG yang sedari tadi hanya terdiam dan menghela nafas panjang. Semua pandangan pun terarah padanya.

“benar apa yang di katakana Chae Rin. Leeteuk sudah bertanggung jawab untuk menikahi Bommie. Dan kulihat ada pancaran ketulusan pada diri mereka berdua, mereka saling mencintai dan tentunya aku mendukung mereka.” Ujar appa paling keren di mata VIP itu.

“bagaimana dengan kasus hukumnya, sajangnim?” kini salah satu manajer yang membuka suara.

“untukku, masalah sudah selesai. Jadi, aku akan mencabut gugatan itu. Dan aku yakin jika keluarga Bommie sependapat denganku. Ya, aku tak ingin masalah ini menjadi besar. Bagiku, sang pelaku bersedia untuk bertanggung jawab itu sudah cukup.” Tambahnya.

“lalu, dengan karier Bom eonni? Apakah kau akan mengeluarkannya?” tanya Chae Rin hati-hati. Minzy dan Dara pun nampak takut menunggu jawaban dari sang appa.

“tentu saja tidak. Aku tak mungkin mengeluarkannya. Ia adalah asset berharga bagiku, sama seperti kalian dan talents-ku yang lain. Bahkan saat Bommie hamil tua nanti pun, aku tetap ingin mengorbitkannya, pasti dia sangat lucu, bukan? Haha~” balas appa YG sembari tertawa, yang lain pun merasa lega.

“aish, kau ini ada-ada saja, appa.” ujar Chae Rin yang sebalumnya juga ikut tertawa.

“tak masalah bagiku, bukankah suatu hal yang langka di negara ini jika ada penyanyi yang tetap berkarier walaupun ia hamil tua? Ini akan menjadi sesuatu yang unik, di tambah dengan dance yang unik pula.” Tambah appa YG, yang lainnya pun hanya menatapnya malas.

“dance untuk wanita hamil?” tanya Dara.

“ini khusus, jadi kalian lihat saja nanti.” Sepertinya, appa YG sudah memiliki rencana khusus untuk Bom, walaupun saat ini usia kandungan Bom masih menginjak bulan pertama.

=*=

Semenjak konferensi pers tersebut, aktivitas keartisan Leeteuk dan Bom berkurang. Namun, fans mereka banyak yang mendukung, walaupun sebagian kecewa dengan keputusan Leeteuk.

Saat ini, mereka kembali ke orang tua masing-masing untuk mempersiapkan pernikahan mereka.

=*=

Myeong-Dong, Seoul
09.48 pm KST

Leeteuk’s Pov

Malam ini adalah kencan pertamaku dengannya. Aku membawanya ke kawasan padat penduduk ini. aku menyewa sebuah bangunan berlantai 3 dengan atap terbuka, tempat ini atas rekomendasi noona-ku.

“aku tak menyangka ada tempat seindah ini disini.” ujarnya yang kini sedang mengamati langit malam yang penuh bintang.

“nado. Awalnya aku juga tak tahu.” Balasku dan berdiri di sampingnya.

Ia terlihat sangat cantik memakai minidress ketat warna putih dengan motif bunga mawar berwarna tosca. Rambut dark-brown-nya tergerai lepas. Ia terlihat seperti Barbie. Ya, My Barbie.

“kau menyukai bintang?” tanyaku.

“ne, aku sangat menyukai pemandangan malam seperti ini.” balasnya yang masih menatap langit.

“berarti kau lebih menyukai pemandangan malam daripada diriku?” tanyaku menggodanya.

“tentu saja.” Balasnya singkat, aku pun menatapnya malas. Ia pun menyadari dan menoleh kearahku.



“tapi aku lebih mencintaimu, oppa.” Ujarnya tersenyum, sangat manis.

“ishh!!! Dasar kau ini.” gerutuku sembari mencubit pipi tembemnya yang kenyal.

“neomu appoyo.” Keluhnya sembari mengelus kedua pipinya dan mengerucutkan bibir, neomu kyeopta.

Ku peluk pinggangnya erat. Ku pandangi bola matanya yang ‘funky’. Ia benar-benar seperti boneka. Kenapa aku baru menyadarinya?

“jaga kesehatanmu, agar minggu depan kau tak nervous dan pingsan di gereja.” Ujarku sembari membelai lembut kepalanya.

“ne, asalkan kau bersedia membelikanku vitamin dan susu untuk ibu hamil.” Balasnya sembari melingkarkan kedua lengannya di leherku.

“bukankah 5 hari yang lalu, aku membelikannya padamu?” tanyaku.

“ne, tapi susu itu sudah ku habiskan.” Kini ia menampakkan eye-smile-nya.

“MWO? Pantas saja tubuhmu tambun, kau saja ganas dengan susu.” Ledekku sambil mencubit hidungnya sekilas.

“aigo! Kau mengataiku tambun? Ishh. . .” gerutunya, sangat lucu.

“ne, dasar gendut!” ledekku lagi sembari menjulurkan lidahku sekilas, ia pun merengut dan aku tertawa keras.

Tiba-tiba, ia menyambar pipi kiriku dengan cepat, aku pun seketika terdiam.

Mata sendu itu menatapku tajam. Dengan cepat, ku cium bibirnya lembut, ku lumat perlahan dan lama, lidah kami pun beradu.

=*=

Author’s Pov

Saat mereka masih berciuman, hujan pun turun deras mengguyur mereka. Ciuman mereka pun berakhir.

“cepat berteduh, nanti kau bisa sakit.” Ujar Leeteuk sembari melepas tuxedo-nya dan memayungkannya di atas tubuh Bom.

Mereka pun berteduh ke sebuah beranda. Mereka duduk di lantai dengan Bom duduk di depan Leeteuk. Leeteuk pun memeluk calon isterinya tersebut dan menyandarkan tubuh Bom ke dadanya. Tuxedo yang setengah basah itu pun menyelimuti tubuh Bom.

“apa kau masih kedinginan?” tanya Leeteuk khawatir saat menyadari bahwa Bom terdiam.

“anio.” Balas Bom lirih sembari mengeratkan kedua lengan Leeteuk di dadanya bagian atas.

Leeteuk pun hanya memandangi Bom yang mulai menutup matanya. Ia daratkan ciuman lembut di pipi kiri Bom beberapa kali. Ia eratkan pelukannya dan menempelkan kepalanya ke kepala Bom.

Beberpa saat kemudian, hujan pun reda. Leeteuk berniat untuk membangunkan Bom yang terlelap namun tak tega.

Ia belai lembut pipi yeoja itu dengan jemarinya. Ia cium sekali lagi.

Perlakuan Leeteuk tersebut berhasil membangunkan Bom. Yeoja itu membuka matanya perlahan, dan mendongak kearah Leeteuk yang tersenyum.

“kajja, kita pulang.” ajak Leeteuk. Mereka pun bangkit dan berjalan bergandengan. Nampaknya Leeteuk sedikitpun tak ingin terlepas dari Bom.

Namun tiba-tiba, mereka di hadang oleh 8 namja berpakaian serba hitam. Nampak seperti body-guard.

“nugu?” tanya Leeteuk. Ia menangkap sinyal yang tidak beres, ia pun mengeratkan genggamannya pada Bom dan sedikit menyembunyikan Bom di belakang punggungnya.

Tanpa menjawab, 4 namja di antaranya berjalan menghampiri mereka dan berusaha memisahkan genggaman tangan mereka.

“mau apa kalian?” tanya Leeteuk yang berusaha menghadang.

“kau tak perlu tahu.” Balas salah satu di antaranya, ia memberi kode kepada keempat namja lain untuk mengatasi Bom.

“oppa~” teriak Bom saat keempat namja itu menariknya, akhirnya genggaman tangan mereka terlepas.

Leeteuk berusaha menyelamatkan Bom namun gagal. Namun kedua namja lain menghadangnya. Leeteuk memukul wajah salah seorang diantaranya hingga terjatuh. Ketiga namja yang lain pun tak tinggal diam. Salah seorang di antaranya meraih pundak Leeteuk membalikkannya dan memukul wajah Leeteuk hinga tersungkur.

Darah segar mengalir di sudut bibir Leeteuk. Leeteuk bangkit dan hendak memukul, namun di tangkis oleh namja tersebut. Ketiga namja lain pun meraih Leeteuk. Kedua orang di antaranya mencengkeram erat kedua lengan Leeteuk. Sementara kedua namja lain tangah memukulinya.

Wajah, perut, kaki, menjadi sasaran empuk 2 namja tersebut. Bom yang dari kejauhan melihatnya pun tak kuasa menahan tangisnya. Namun ia tak berdaya karena ia di tahan oleh keempat namja lain. Kedua namja diantaranya mencengkeram lengan dan pundaknya hingga ia tak bisa bergerak.

Kini Leeteuk jatuh tersungkur dan tak sadarkan diri. Keempat namja di hadapannya pun menggotongnya. Sementara Bom, kaki dan tangannnya di ikat serta mulut yang di tutup lakban.

=*=

Kedelapan namja tersebut membawa mereka ke sebuah bangunan bawah tanah yang tak terpakai. Mereka mendorong Leeteuk dan Bom di sebuah ruangan dengan pencahayaan redup.

BLAMMM!!!

Pintu tertutup keras dan terkunci rapat.

Tangisan Bom semakin keras. Dengan tangan dan kaki yang masih terikat, ia mendekati tubuh Leeteuk yang tertelungkup tak berdaya.

Ia pandangi tubuh Leeteuk. Noda darah menghiasi kemeja putih milik namja yang dicintainya tersebut. Pelipis, sudut bibir, dan hidung Leeteuk masih mengeluarkan darah segar. Sementara kedua tangan dan kaki Leeteuk juga terikat. Bom semakin miris melihatnya.

=*=

YG’s Building, Seoul
10.52 am KST

“sejak tadi malam ponsel mereka tak bisa di hubungi.” Ujar abeoji Bom.

Kini keluarga Leeteuk dan Bom tengah berkumpul di kantor YG. Selain itu juga ada ketiga member 2NE1 beserta manajernya.

“aigo, ada masalah apalagi ini? kenapa mereka tiba-tiba bisa menghilang?” Ujar appa YG frustasi.

“silyehamnida, sajangnim. Ada yang ingin bertemu dengan anda.” Ujar salah satu staf.

“nugu?” tanya appa.

“mollayo. Ia seorang wanita.” Balas staf tersebut.

“ne, suruh dia masuk.”

Dari balik pintu, terlihat seorang wanita setengah baya dengan pakaian seperti pelayan kedai. Semua mata pun tertuju padanya.

“silahkan duduk.” Ujar appa YG mempersilahkan.

“nuguseyo?” tanya appa YG ramah.

“tadi malam, aku melihat mereka. Sepasang muda-mudi yang berkencan di atap tempatku bekerja. Anak-anak muda yang mengetahuinya mengatakan bahwa mereka bernama Leeteuk dan Park Bom. Kemudian, cucuku mengatakan jika aku harus kesini untuk menemuimu.” Balas wanita itu tenang. Semua yang ada di ruang kerja appa YG itu pun terkejut.

“lalu, dimana mereka?” tanya appa YG.

“ada sekelompok namja berpakaian serba hitam yang membawa mereka. Sebelumnya, mereka memukuli sang namja hingga pingsan, mereka mengikat pasangan itu.” Jelas wanita itu.

Nampak jelas ekspresi keterkejutan pada semua orang di ruangan tersebut. Terutama keluarga Leeteuk dan Bom yang semakin khawatir.

“aku sempat mengikuti mereka sampai ke bawah. Mereka di masukkan ke dalam sebuah mobil van hitam dengan plat nomor. . .” wanita itu pun menjelaskan kesaksiannya secara mendetail. Appa YG pun segera mengambil ponsel untuk merekamnya.

=*=

Someplaces, Seoul
08.23 am KST

Leeteuk membuka mata perlahan. Ia mendapati Bom yang terbaring di sampingnya. Ia pandangi yeoja itu. Sisa-sisa airmata yang sudah mengering nampak jelas di pipi Bom.

Leeteuk mendekatkan tubuhnya, ia cium kening Bom dengan posisi masih tertelungkup di lantai.

BRAKK!!!

Terdengar suara gebrakan pintu, Leeteuk pun menoleh. Terlihat 4 namja memasuki ruangan, mereka menghampiri Leeteuk dan mengangkat tubuh Leeteuk.

“lepaskan!” berontak Leeteuk saat kedua orang di antaranya mencengeram kedua lengan Leeteuk.

“diam kau!” balas salah seorang di antranya, ia menutup mata Leeteuk dengan kain.

Mereka membawa Leeteuk keluar ruangan, sementara Bom masih terlelap.

=*=

Police Office, Seoul
02.56 pm KST

“kami memiliki seorang saksi yang melihat kejadian itu. . .” jelas appa YG di depan seorang polisi yang sibuk mengetik laporan dari appa YG.

Appa YG juga membawa saksi kunci peristiwa tersebut. Wanita setengah baya itu pun memberikan keterangan selengkapnya.

Ya, tanpa berpikir panjang, dan menunggu selama 24 jam, appa YG segera melaporkan hal ini ke polisi karena ia yakin Leeteuk dan Bom telah di culik.

“baiklah. Mulai saat ini juga kami akan bertugas mencari mereka. Jika mereka telah kembali, segera hubungi kami.” balas polisi itu.

=*=

Someplaces, Seoul
10.46 pm KST

Bom membuka matanya perlahan. Ia edarkan pandangan ke sekeliling namun tak mendapati Leeteuk.

“hmmmppp. . .” ia hendak memanggil Leeteuk namun mulutnya masih tertutupi lakban.

=*=

Another Places. . .

Terlihat Leeteuk duduk di sebuah kursi dengan tangan dan kaki masih terikat. Ia berusaha keras untuk melepas ikatan itu namun tak bisa.

BRAKKK!!!

Pintu terbuka. Terlihat 2 namja bodyguard memasuki ruangan, diikuti oleh 2 namja berpakaian resmi di belakangnya.

Karena pencahayaan hanya dengan bohlam, Leeteuk tak dapat melihat dengan jelas 2 sosok namja yang berjalan menghampirinya.

“bagaimana kabarmu, Jung Soo~ah?” sapa salah seorang di antaranya.

Mata Leeteuk seketika membulat saat menyadari bahwa kedua namja itu adalah. . .

“sajangnim?” ujar Leeteuk terkejut.

“jeongmal mianhae, kami terpaksa melakukan hal ini.” ujar Soo Man.

“ini hanya untuk bisnis.” Tambah Young Min.

“apa maksud kalian?” tanya Leeteuk.



“kami sangat terkejut dengan konferensi pers yang kau adakan tempo hari. Kau benar-benar berani mengambil resiko besar.” Ujar Young Min tenang.

“kami tak menyangka kau akan seberani itu. Dan. . . kami juga tak menyangka jika kau berencana untuk bersatu dengan yeoja itu.” Tambah Soo Man.

“tapi, saya sangat mencintainya, sajangnim.” Ujar Leeteuk lirih.

“cinta? Haha~” ujar Young Min dan Soo Man bersamaan dan di selingi tawa yang keras.

“aku menyuruhmu untuk menghancurkannya, bukan untuk mencintainya. Ara?” ujar Soo Man sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Leeteuk.

“sudahlah. Tujuan kita untuk memisahkan mereka, bukan? Jadi tidak usah bertele-tele. Kita bunuh saja yeoja itu. Kurasa itu cara yang paling ampuh untuk melemahkan YG.” ujar Young Min yang membuat Leeteuk geram.

“apa yang kau katakan? Kau akan bertindak sejauh itu? Ia sedang mengandung anakku dan aku akan melindunginya.” Teriak Leeteuk. ia kesampingkan rasa hormatnya pada 2 namja tersebut.

“hahahaha~” sontak kedua namja itu pun tertawa keras.

=*=

Another Places. . .
11.14 pm KST

“inspektur, kami sudah menemukan mobil berplat nomor yang telah di sebutkan oleh saksi.” Ujar salah seorang polisi kepada pimpinannya melalui sambungan telepon.

Saat ini terlihat beberapa mobil polisi telah mengepung tempat dimana Leeteuk dan Bom di sekap. Tak menunggu lama, beberapa polisi itu pun masuk ke ruang bawah tanah.

Mereka menelusuri tempat tersebut. Ada beberapa bodyguard yang menjaga, namun mereka berhasil di lemahkan.

“kita berpencar, beberapa orang menuju kearah kanan, dan ke arah kiri.” Ujar seorang komandan poilisi.

“siap!” balas mereka serempak.

Pencarian pun berlanjut, dan. . .

“hahahaha~” masih terdengar suara tawa dari Young Min dan Soo Man.

BRAKKK!!!

“kalian sudah di kepung.” Ujar salah seorang polisi sembari mengarahkan pistolnya. Young Min, Soo Man dan kedua bodyguardnya pun berbalik sembari mengangkat kedua tangan mereka.

Seorang polisi di antaranya pun melepaskan ikatan Leeteuk dan memapahnya, sementara yang lain memborgol keempat namja itu.

Di luar ruangan, langkah mereka terhenti. Ada 6 orang bodyguard yang kini membawa Bom yang masih terikat tangan dan kakinya.

“lepaskan mereka atau yeoja ini akan mati.” Ujar salah satu diantaranya sembari mengarahkan pisau tajam kearah leher Bom. Leeteuk yang melihatnya pun hendak berlari untuk menolong Bom, namun polisi menahannya.

“ia sedang hamil.” Ujar Leeteuk geram pada polisi itu.

“serahkan saja pada kami.” balas polisi itu yakin.

“ini tidak adil. Kami memiliki 4 tawanan, sementara kau hanya seorang.” Ujar komandan polisi itu bernegosiasi.

“satu tawanan namun sangat berharga bagi kalian, bukan? Jadi cepat lepaskan mereka semua.” Bentak salah seorang bodyguard.

“baiklah. Kita akan barter, eottokke?” tawar polisi itu.

“ne. Namun mereka berempat sekaligus.” Balas bodyguard itu.

“ne, ara.” Balas polisi itu santai sembari memberikan kode pada anak buahnya.

“hana. . . dul. . . set. . .” polisi itu memberikan aba-aba.

Keempat tawanan itu pun di dorong kearah 6 bodyguard tersebut, begitu juga dengan Bom. Namun naasnya, karena dorongan yang terlalu kuat, Bom terjatuh dengan posisi menelungkup dan perutnya tertekan. Ia jatuh tersungkur sembari meringis kesakitan.

Leeteuk yang melihatnya segera berlari menghampiri Bom. ia membuka ikatan yang melilit di tangan dan kaki serta lakban di mulut Bom.

Tiba-tiba, segerombolan polisi pun datang dan menangkap para bodyguard tersebut beserta Young Min dan Soo Man. Mereka digiring ke kantor polisi.

Leeteuk masih menumpu tubuh Bom di lengannya.

“oppa~” ujar Bom lemah.

Mata Leeteuk menangkap aliran darah segar membasahi paha Bom. Leeteuk pun terkejut.

“tolong bantu aku.” Ujar Leeteuk panic sembari menggendong Bom, beberapa polisi pun membantunya.

=*=



Seoul International Hospital, Seoul
12.08 am KST



“ku mohon bertahanlah.” Bisik Leeteuk sembari tetap berlari di samping ranjang Bom. para perawat pun mengarahkannya ke ruang instalasi gawat darurat.

“anda tunggu di luar.” Ujar salah seorang perawat sembari menutup pintu.

Dari kejauhan, terlihat keluarga Leeteuk dan Bom, appa YG, kertiga member 2NE1 serta manajernya.

“eottokke?” tanya appa YG pada Leeteuk.

“apa kau baik-baik saja?” tanya eomma Leeteuk sembari memeluk erat anaknya.

“ne, aku baik-baik saja eomma.” Balas Leeteuk.

“ia masih di periksa.” Balasnya pada appa YG.

“ceritakan pada kami, bagaimana ini bisa terjadi.” Ujar Chae Rin penasaran. Leeteuk pun menceritakan kronologi kejadiannya.

Dokter pun muncul dari balik pintu, Leeteuk beserta yang lain pun segera menghampirinya.

“bagaimana keadaannya, uisa?” tanya Leeteuk tak sabar.

“kami terpaksa mengangkat janinnya. Karena guncangan yang hebat, ia keguguran.” Balas dokter itu menyesal.

“mwo?” ujar Leeteuk lirih. Ia terlalu terkejut akan hal ini.

“namun anda tidak perlu khawatir, ia masih bisa memiliki keturunan. Dan kondisinya pun segera membaik.” Tambah dokter itu dan berlalu.

Kaki Leeteuk lemas, hingga ia terjatuh. Air matanya mengalir deras di pipinya.

“AARRGGGHHH!!!” teriaknya frustasi sembari menutup wajahnya dengan tangan. Keluarganya pun menenangkan. Sementara orangtua Bom segera masuk untuk melihat keadaan puterinya.

=*=

In the Hospital, Seoul
08.23 am KST

“jeongmal mianhae, aku tak bisa melindungimu juga anak kita.” Ujar Leeteuk, ia biarkan airmata mengalir di wajahnya. Kini ia duduk di tepian ranjang sembari merunduk mendekati tubuh Bom yang terbaring.

“ini bukan salahmu. Ini sudah takdir Tuhan, oppa. Kita harus menerimanya dengan tabah.” Balas Bom lembut.

Bom membelai lembut wajah Leeteuk di hadapannya, ia hapus airmata Leeteuk yang terus mengalir. Tangisan Leeteuk pun semakin keras.

“aigo! Kau ini cengeng sekali.” Ledek Bom, namun Leeteuk tak mendengarkan dan terus menangis.

“aku sudah tidak hamil, apakah kau akan tetap menikahiku?” canda Bom tersenyum, Leeteuk hanya membalas dengan anggukkan beberapa kali sembari sesenggukan dan tak sanggup berkata-kata.

Bom pun menarik Leeteuk ke delam pelukannya. Ia belai lembut punggung dan kepala Leeteuk untuk menenangkan. Tanpa sadar, air matanya pun ikut mengalir.

=*=

In The Church, Seoul
10.17 am KST

Terlihat Bom yang berjalan menuju altar. Tangan kirinya di gamit oleh abeoji-nya, sementara tangan kanannya membawa rangkain bunga mawar putih. Gaun putih panjang yang berbalut white-pearl itu menutupi tubuhnya, serta kerudung transparan yang menutupi wajahnya. Di biarkan rambut panjannya tergerai, hal ini atas permintaan Leeteuk.

Abeoji Bom melepaskan tangannya setelah sampai di depan altar. Leeteuk pun menoleh kearahnya, matanya seketika membulat. Ia terpesona dengan yeoja yang akan menemani sepanjang hidupnya.

Mereka pun mengucap janji suci di hadapan Tuhan. Setelah bertukar cincin, Leeteuk membuka kerudung transparan yang menutupi wajah Bom dan mencium kening Bom. Seketika tamu undangan pun meluapkan kekecewaannya.

“aish, mengapa Teukkie hyung tak mencium bibir Bom noona?” tanya Kyuhyun yang juga hadir bersama member Super Junior yang lain.

“ne, ah. . . payah sekali.” Balas Eunhyuk yang duduk di sampingnya.

Tiba-tiba, Leeteuk menggendong Bom keluar gereja. Para tamu undangan pun bersorak dan mengikutinya.

Kini sampailah mereka di beranda gereja. Leeteuk dan Bom berbalik membelakangi para tamu yang berdiri di halaman gereja.

“hana. . dul . . set. .” bisik Leeteuk memberi aba-aba pada Bom.

Mereka pun melempar serangkaian mawar putih yang sedari tadi berada di genggaman Bom.

Dan. . . yang berhasil menangkapnya adalah Dara.

“ah, eonni~ah. Ternyata kau yang mendapatkannya.” Gerutu Chae Rin.

“haha~ kuharap ini pertanda yang bagus.” Balas Dara tertawa renyah.

Leeteuk dan Bom pun tertawa bahagia sembari menyalami para tamu yang memberi selamat pada mereka.

=*=

Setelah menikah, Leeteuk dan Bom tinggal bersama di suatu apartement mewah, kado pernikahan dari appa YG.

Namun rencana honeymoon mereka harus tertunda karena aktivitas keartisan mereka kembali padat. Dan satu hal yang mengejutkan, karena pimpinan SM Entertainment sedang di rundung masalah serius, maka appa YG ‘membeli’ Super Junior untuk bergabung dengan agency-nya. Tanda tangan kontrak pun telah di laksanakan, dan tak menunggu lama. Appa YG pun membuat suatu gebrakan baru untuk debut artis barunya tersebut.


~END~



Posted by : @LeeSoYoung_soe
Facebook Fan Page : SoYoung The Kpopers
Please take full Credit if you share this.... credit me SoYoungTheKPopers.blogspot.com
and dont forget to take a creadit to the author Marant Jojo

No comments:

Post a Comment