Saturday, February 18, 2012

Barbie-Angel (Chapter 2)


Cast:
Park Jung Soo a.k.a Leeteuk Suju
Lee Park Bom a.k.a Park Bom 2NE1
Other casts

Length: chapter
Rate: adult(17+)
Genre: romance, sadistic, thriller
Pov: mix

Author: Marant Jojo

Disclaimer: Semua cast dan komponen di ff ini semua adalah milik Tuhan. Namun, semua plot milik saya sebagai author. Just fiction! But, I don’t know jika cerita ini suatu saat akan menjadi nyata J

Summary: Sifat seseorang bisa berubah kapan saja, entah dengan alasan apapun. Begitu juga dengan seorang ‘Angel’ dapat berubah menjadi seorang ‘Evil”. Rasa benci bisa menjadi cinta dan begitu sebaliknya. Penyesalan adalah satu kata yang selalu menghantui diri seseorang yang berdosa.

=*=

Author’s Pov

SM entertainment’s Building, Seoul
08.27 pm KST

“telah di beritakan, bahwa saat ini YG sedang di rundung masalah. Ini terkait tentang rumor bahwa Park Bom 2NE1 telah di culik dan di perkosa. Keadaan anggota tertua 2NE1 tersebut semakin lama semakin memburuk. Ia sudah tak memiliki semangat hidup kembali. Hal ini di khawatirkan, jika sewaktu-waktu Park Bom bisa saja melakukan aksi bunuh diri. . . .” ujar pembawa berita di televisi.

“yeahh!!! Kita berhasil. Kau memang hebat Jung Soo~ah. Daebak!!!!!” ujar Lee Soo Man girang. Young
Min pun tertawa lepas. Sementara Leeteuk hanya nampak tertunduk.

Saat ini, mereka berada dalam satu ruang dimana tempat terjadinya kesepakatan sepihak kerjasama diantara mereka bertiga.

=*=

Someplaces, Seoul
08.16 am KST

“eonni~ah. Buka mulutmu!” ujar Chae Rin sembari menyuapkan sesendok bubur ke mulut Bom.

Untuk menghindari kejaran wartawan, appa YG sengaja menyembunyikan Bom di suatu dorm yang tak bisa di temukan oleh siapapun kecuali orang-orang terdekat Bom.

“aku tak lapar.” Balas Bom sembari menyingkirkan sesendok bubur tersebut.

“aigo! Kau harus makan. Cobalah sedikit saja, ini adalah buatanku. Aku sangat sedih jika kau tak memakannya.” Ujar Chae Rin memelas.

Dengan perlahan, Bom pun membuka mulutnya. Chae Rin pun segera memasukkan sesendok bubur itu ke dalam mulut Bom.

Huokkkk!!! Huokkkk!!!!

Bom merasa mual, ia segera berlari ke kamar mandi dan menumpahkan sesendok bubur yang baru saja ia telan. Chae Rin panic, ia menepuk-nepuk punggung Bom.

Chae Rin meraih ponsel dalam saku hoodie-nya. Ia menelepon appa YG untuk mengirimkan dokter ke dorm Bom.

=*=

“ada hal penting yang harus ku sampaikan padamu.” Ujar dokter setelah memeriksa Bom. Appa YG pun mengikuti langkah dokter itu keluar kamar Bom, sementara Chae Rin masih menemani Bom.

“mwoya?” tanya appa YG tak sabar.

“ia hamil.” Ujar dokter itu singkat.

“mwo? Apa kau yakin? Kau sudah memeriksanya dengan benar, bukan?” tanya appa YG memastikan.

“ne, aku yakin. Usia kandungannya berjalan 2 minggu. Yang terpenting sekarang, kau harus segera menemukan pelaku pemerkosaan itu. Karena hanya dialah yang harus bertanggung jawab. Kesampingkan dulu urusan bisnismu. Ini masalah penting.” Jelas dokter itu memberi saran.

Appa YG masih shock. Bom? Hamil? Suatu kenyataan yang tak bisa ia terima. Di tambah dengan kasus penculikan dan pemerkosaan yang di alami anak didiknya tersebut.

=*=

Sementara itu, di dalam kamar Bom. . .

“aku hamil.” Ujar Bom lirih.

“mwo? Hamil?” balas Chae Rin.

“ne, aku pasti hamil, Chae Rin~ah.” Lanjut Bom yang kini sedang duduk bersandar di ranjang.

“aish. . kau ini bicara apa? Jangan berpikiran negative seperti itu, kau harus yakin jika kau akan baik-baik saja.” Balas Chae Rin.

“tapi apa yang di katakana Bom itu benar. Kau hamil, Bommi~ah.” Tiba-tiba appa YG muncul dari balik pintu. Sontak Chae Rin dan Bom menoleh ke arahnya.

Mulut Chae Rin hanya bisa menganga tanpa adanya suara yang keluar. Sementara Bom, kini menangis keras.

“aku benci diriku, aku benci!!!” teriaknya sembari memukul-mukul dirinya sendiri.

“hentikan, eonni~ah!” bentak Chae Rin berusaha menenangkan Bom. Ia pun menarik Bom ke dalam pelukannya.

Appa YG menghampiri kedua anak didiknya yang sedang menangis tersebut. Ia membelai lembut kepala Bom yang bersandar pada pundak Chae Rin. Air matanya pun ikut menetes, namun ia berusaha menyembunyikannya agar tak di ketahui kedua yeoja tersebut.

=*=

Super Junior’s Dorm
10.22 pm KST

“kulihat, akhir-akhir ini Teukkie hyung nampak aneh.” Ujar Ryeowook.

“kurasa juga begitu. Ia nampak murung dan terus mengunci diri di kamar.” Balas Kyuhyun sembari memainkan PSP-nya.

Sementera itu, di sebuah kamar yang bernuansa putih, terlihat Leeteuk sedang duduk di sofa. Matanya fokus pada layar televisi di hadapannya.

“. . . berita mengejutkan telah datang dari kelanjutan kasus penculikan dan pemerkosaan yang di alamai oleh Park Bom 2NE1. Dikabarkan, bahwa saat ini ia telah mengandung. Usia kehamilannya menginjak minggu ketiga. Hal ini tentunya sangat mengejutkan berbagai pihak. .” ujar pembawa berita.

“aish. . . siapa pemerkosa itu? Ia harus di hukum seberat-beratnya.” Ujar salah satu remaja puteri yang ternyata ia adalah BlackJack.

“jika aku bertemu dengan pemerkosa itu, aku akan membunuhnya.” Ujar BlackJack lainnya.

“kasian sekali Bom eonni. Ku harap, ia dan janinnya baik-baik saja.” Kini nampak di layar kaca seorang yeoja yang menangis.

“kami akan selalu mendukungmu my Barbie Bom. Hwaittingg!!!” ujar BlackJack berpenampilan tomboy sembari mengepalkan tangannya ke atas penuh semangat.

Mata Leeteuk masih membulat. Berita malam yang memberikan ‘sport’ jantung untuknya.

‘mwo? Ia hamil? Ia mengandung anakku?’ batinnya miris, buliran airmata pun jatuh membasahi pipinya.

Ia beranjak dari tempat duduknya. Ia raih sebuah jaket dan keluar kamar.

“mau kemana kau, hyung? Ini sudah malam.” Teriakan dongsaeng-dongsaengnya pun tak dihiraukan.

=*=

Namja yang kini memakai topi, masker, beserta kaca mata hitam itu pun menghentikan langkahnya di depan YG building. Nampak sepi.

Tak lama kemudian, keluarlah Chae Rin, Minzy, dan Dara yang di kawal oleh kedua manajernya. Mereka hendak menuju ke sebuah mobil van yang sedari tadi telah menunggu mereka.

Leeteuk segera keluar dari mobil dan menghampiri ketiga yeoja tersebut.

“Chae Rin~ah. Bisakah aku berbicara sebentar denganmu.” Ujar Leeteuk menghentikan langkah Chae Rin yang saat ini berjalan paling akhir.

“nuguseyo?” tanya Chae Rin yang tentu saja tak mengenali penyamaran Leeteuk.

Leeteuk pun menarik Chae Rin agak menjauh dari kedua member 2NE1 yang lain. Dara dan Minzy pun saling bertatapan, siapakah namja tersebut? Dara hanya membalas dengan mengangkat kedua bahunya.

Namun sejenak kemudian, manajer mereka memanggil, sehingga mengharuskan mereka untuk segera masuk ke dalam mobil.

“Leeteuk oppa? Kenapa kau . . .” tanya Chae Rin terkejut setelah Leeteuk membuka penyamarannya.

“dimana Bom?” sergah Leeteuk memotong perkataan Chae Rin.

“Bom eonni? Kenapa kau menannyakannya?” tanya Chae Rin penasaran.

“ku mohon Chae Rin~ah. Katakan padaku, dimana dia?” tanya Leeteuk sekali lagi, ada tatapan menghiba dari matanya.

“jangan. . .jangan. . .” ujar Chae Rin curiga.

“ia sedang mengandung anakku, Chae Rin~ah. Jadi kumohon, bantu aku agar bisa menemuinya.” Kini Leeteuk tak bisa menahan air matanya. Ia memohon sembari menggenggam kedua tangan Chae Rin.

“mwo? Ja. . jadi. . jadi. . kau yang. .” karena terlalu terkejut, perkataan Chae Rin pun terbata-bata.

“ceritanya panjang. Yang penting sekarang, beritahu padaku dimana dia berada?” mohon Leeteuk sekali lagi.

“anio! Aku tak bisa memberitahumu, oppa. Jeongmal mianhae.” Ujar Chae Rin tegas sembari menghempaskan tangan Leeteuk dan berlari meninggalkan Leeteuk.

“Chae Rin~ah!!” teriak Leeteuk , namun Chae Rin mengabaikannya.

=*=

2NE1’s dorm
02.23 am KST

Chae Rin’s Pov

Aigo! Ternyata Leeteuk oppa yang melakukannya. Sulit ku percaya.

Ku raih ponselku, dan ku dial nomor namja itu. Aku mendapatkan nomor ponselnya saat penampilan kami dalam satu panggung di salah satu acara.

“yeoboseo.” Sapaku lirih.

“yeoboseo, nuguya?” balasnya.

“Chae Rin imnida.” Ujarku lirih.

“mwo? Chae Rin~ah?” teriaknya.

“ne, oppa. Bommi eonni ada di. . .” aku pun menjelaskan keberadaan Bom eonni.

Aku merasa, Leeteuk oppa ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia adalah orang yang sangat baik, pasti dia akan menyesali keslahannya.

=*=

Super Junior’s Dorm
11.17 pm KST

Author’s Pov

Malam ini Leeteuk berpikir keras untuk menemukan sebuah cara agar bisa menemui Bom. Ia raih kunci mobil dari dalam laci mejanya.

Ia kini sampai di depan dorm, tempat dimana Bom berada. Chae Rin mengatakan jika Bom tinggal di lantai 2.

Leeteuk turun dari mobil. Namun ia mendapati 2 orang security yang sedang berpatroli. Langkahnya pun terhenti. Sepertinya, dorm ini sudah dijaga ketat untuk mengantisipasi jika ada pemburu berita yang menyerbu.

Leeteuk berbalik arah. Ia melewati jalan kecil di samping dorm, dan. . . kedua security itu tak mengetahuinya.

Ia kini berdiri dan mendongakkan kepalanya kearah sebuah jendela di lantai 2. Ia yakin bahwa Bom berada di dalam sana.

‘bagaimana aku bisa masuk?’ batinnya sembari mencari-cari sesuatu di sekelilingnya. Tak lama kemudian, matanya menangkap sebuah tali tambang yang melingkar di sebuah pohon. Ia pun mengambilnya.

Leeteuk membuat simpul, kemudian melemparkannya hingga melingkar pada pagar besi yang mengelilingi jendela tersebut. Ia menarik-narik tambang tersebut untuk mengukur seberapa kuat ikatan tambang itu. Setelah dirasa kuat untuk menopang tubuhnya, ia pun naik melalui tambang tersebut.

Kini ia sampai di ‘beranda’ jendela itu. Ia dekatkan wajahnya ke jendela untuk melihat keadaan di dalam. Nampak gelap, karena hanya selembar gorden yang tertangkap oleh matanya.

Tok tok tok!!!

Ia pun mengetuk kaca jendela, namun tak ada reaksi dari sang pemilik kamar.

Leeteuk mencoba membuka jendela itu, dan. . . ya, kelegaan terpancar jelas di wajahnya. Jendela itu tak terkunci. Segera ia membukanya dan melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam.

Kini Leeteuk berdiri mematung. Di pandanginya, seorang yeoja yang kini duduk termenung sembari memeluk lututnya di lantai dan bersandar pada ranjang.

“Bommie~ah.” Ujarnya lirih. Sang pemilik nama pun menoleh.

Seketika mata Bom membulat. Di tengah pencahayaan yang redup, ia bisa melihat dengan jelas sosok namja yang kini berdiri tak jauh darinya.

“mau apa kau kesini? Pergi!!! Pergi!!!” usir Bom sembari memundurkan langkahnya, menjauh dari Leeteuk.

Tatapan trauma tergambar jelas di mata pucat itu.

“pergi!!!” dan kini yeoja itu menangis.

Bukannya mundur, namun Leeteuk semakin mendekat.

“tenanglah. Aku tak akan menyakitimu, Bommie~ah.” Ujar Leeteuk lembut sembari menyodorkan kedua tangannya seperti ingin memeluk.

“anio. Kumohon pergilah, oppa.” Mohon Bom sembari mengatupkan kedua telapak tangannya. Leeteuk pun miris melihatnya.

Leeteuk menarik tubuh Bom dan merengkuhnya dalam pelukan. Ia eratkan pelukannya, sementara Bom tetap menangis.

“uljima.” Ujar Leeteuk yang kemudian mengecup lembut puncak kepala Bom.

Leeteuk merenggangkan pelukannya. Ia pandangi Bom yang masih menangis sembari menghapus air matanya. Leeteuk pun membantunya, ia hapus air mata di pipi Bom. Ia belai lembut kepala yeoja itu.

Karena perlakuan Leeteuk tersebut, Bom mendongakkan kepalanya. Ia tatap mata ‘damai’ milik Leeteuk. Bom menemukan sebuah ketenangan disana.

“kajja! Kita pergi dari sini. Ikutlah denganku.” Ujar Leeteuk yang masih memeluk pinggang Bom.

“mwo? Pergi?” tanya Bom lirih.

“ne, ini adalah bentuk tanggung jawabku. Aku pasti akan menikahimu, Bommie~ah. Aku janji.” Ujar Leeteuk penuh keyakinan.

“tapi. . .”

Belum sempat Bom melanjutkan perkataannya, Leeteuk langsung menyambar bibir Bom. Ciuman lembut dan penuh rasa cinta. Bom pun merasakan getaran hebat di dadanya.

“saranghae.” Ujar Leeteuk lirih. Bom pun tersentak.

“asal kau tahu, Bommie~ah. Setelah aku melakukan hal itu padamu, aku merasa tak tenang. Hatiku di selimuti rasa penyesalan. Beberapa minggu terakhir ini aku tak bisa tidur karena terus memikirkanmu dan juga janin yang ada di rahimmu.” Lanjut Leeteuk sembari mengelus lembut perut Bom.


=*=

Bom’s dorm
08.45 am KST

“eonni~ah.” Teriak Minzy sembari membuka kamar Bom. Ia terkejut karena tak mendapati Bom disana.

“eonni~ah. .eonni~ah. .” panggil Minzy kepada Chae Rind an Dara.

“mwoya?” balas mereka bersamaan.

“Bommie eonni tak ada di kamarnya.” Ujar Minzy panic.

“mwo?” balas Chae Rin. Mereka Dara dan Chae Rin pun masuk ke kamar Bom. Ia mengeceknya di toilet namun hasilnya nihil.

“aish. . . segera telepon manajer oppa.” Parintah Dara, Minzy pun dengan segera meraih poselnya.

=*=

Super Junior’s Dorm
10.12 am KST

“Teukkie hyung, eodigayo?” tanya Sungmin pada member yang lain.

“mollayo. Kurasa hari ini jadwalnya dimulai jam 11 siang. Tapi pagi-pagi sekali ia sudah menghilang. Ponselnya pun tak aktif.” Balas Ryeowook.

“hyung. Aku menemukan ini.” ujar Kyuhyun sembari membawa secarik kertas.

‘kalian tak perlu mengkhawatirkanku. Aku berada di suatu tempat. Aku butuh waktu untuk menenangkan diriku. Sampaikan permohonan maaf-ku kepada manajer hyung jika untuk beberapa saat ini aku tak dapat memenuhi jadwal kontrak kerja. . .’

Isi surat pendek Leeteuk membuat dongsaengdeulnya terkejut. Mereka bingung, tak mengerti apa masalah yang sedang di hadapi leadernya tersebut.


=*=

Someplaces , 11.34 am KST

Terlihat seorang yeoja yang kini memakai tank-top hitam beserta hot-pant dengan warna senada. Ia termanung sembari menyandarkan tubuhnya ke sandaran tempat tidur yang dilapisi bantal. Pandangannya kosong, namun terarah pada deburan ombak yang terlihat di luar jendela.

Tiba-tiba, Bom merasakan kecupan lembut di pipi kirinya. Pandangannya pun teralih, ia mendapati Leeteuk yang kini berada di hadapannya.

“apa kau baik-baik saja?” tanya Leeteuk lembut sembari menggembok tubuh dengan kedua lengannya. Ia belai lembut wajah Bom.

“ne.” balas Bom singkat di sertai dengan senyuman tipis.

“persiapkan dirimu untuk besok, chagiya.” Ujar Leeteuk lembut dan kemudian mengecup lembut bibir merah Bom.

Chapter 2 end. . .




Posted by : @LeeSoYoung_soe
Facebook Fan Page : SoYoung The Kpopers
Please take full Credit if you share this.... credit me SoYoungTheKPopers.blogspot.com
and dont forget to take a creadit to the author Marant Jojo

No comments:

Post a Comment