Sunday, February 12, 2012

Barbie-Angel (Chapter 1)





Cast:
Park Jung Soo a.k.a Leeteuk Suju
Lee Park Bom a.k.a Park Bom 2NE1
Other casts

Length: chapter
Rate: adult(17+)
Genre: romance, sadistic, thriller
Pov: mix

Author: Marant Jojo

Disclaimer: Semua cast dan komponen di ff ini semua adalah milik Tuhan. Namun, semua plot milik saya sebagai author. Just fiction! But, I don’t know jika cerita ini suatu saat akan menjadi nyata J

Summary: Sifat seseorang bisa berubah kapan saja, entah dengan alasan apapun. Begitu juga dengan seorang ‘Angel’ dapat berubah menjadi seorang ‘Evil”. Rasa benci bisa menjadi cinta dan begitu sebaliknya. Penyesalan adalah satu kata yang selalu menghantui diri seseorang yang berdosa.

=*=

Leeteuk’s Pov

SM Entertainment’s building, Seoul
10.56 pm KST

Malam ini, Soo Man sajangnim memanggilku, manajer hyung mengatakan bahwa ada suatu hal penting yang harus di sampaikan padaku.

Setelah melewati koridor gedung yang nampak sepi, akhirnya aku sampai di ruangan besar, ruangan tempat pertemuan CEO dengan para relasi perusahaan.

Kubuka pintu besar di hadapanku, dan ku dapati ada dua orang namja yang sangat ku hormati.

“annyeonghaseo, Soo Man sajangnim, Young Min sajangnim.” Sapaku sembari membungkuk pada dua orang yang sedang duduk di hadapanku.

Setelah habis masa tugas Soo Man sajangnim menjadi CEO agency-ku, kini Young Min sajangnim telah menggantikannya.

“duduklah.” Ujar Soo Man sajangnim mempersilahkan, sementara Young Min sajangnim hanya menatapku tanpa ekspresi.

“kau pasti sudah tahu, bukan? Di luar sana, banyak netizen yang memakiku.” Ujar Soo Man sajangnim tenang. Ya, tentunya aku sudah mengetahui tentang hal tersebut.

“aku tak mau bertele-tele.” Sergah Young Min sajangnim, pandanganku pun beralih padanya.

“aku tak peduli tentang komentar-komentar netizen yang murahan itu, entah tantangku maupun tentang Soo Man. Yang jelas disini,

aku memanggilmu bermaksud untuk bekerjasama denganmu.” Jelas Young Min sajangnim, aku pun hanya mengernyitkan dahi, aku tak mengerti maksud perkataannya.

“kau pasti mengerti, bukan? Jika selama ini saingan terberat kita adalah agency milik Yang Hyun Suk. Maka
dari itu, aku ingin bekerjasama denganmu untuk menghancurkan YG.” Kini Soo Man sajangnim yang menjelaskan.

“jeosonghamnida sajangnim, saya masih tidak mengerti. . .” ujarku yang terpotong.

“kau adalah seorang leader. Kau harus ingat tentang itu. Dan berita-berita murahan yang sedang beredar di luar sana adalah ketidakadilanku dengan grup-mu. Tentunya aku tak ingin berita-berita itu terus berlanjut. Jadi, berhubung kau adalah leader Suju, kau harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini.” balas Soo Man sajangnim.

“kau tahu Park Bom, bukan? Yang ku inginkan darimu adalah, kau harus menghancurkan yeoja itu.” Ujar Young Min sajangnim.

“ne? Park Bom?” tanyaku memastikan. Aku tak mengerti mengapa aku harus ‘menghancurkan’ yeoja itu?

“dia adalah salah satu asset berharga milik YG. Jika ia hancur, maka YG akan sangat merugi.” Jawab Soo Man sajangnim.

“lalu, apa yang harus saya lakukan?” kembali ku layangkan pertanyaan yang menunjukkan kebodohanku.

“mudah saja, Jung Soo~ah. Kau perkosa saja dia. Bukankah, itu juga akan menguntungkan bagimu? Kau bisa menikmati tubuh yeoja sexy itu.” Ujar Young Min sajangnim to-the-point di lanjutkan dengan tawa keras dari mereka berdua.

“mwo?” tentu saja aku terkejut mendengarnya.

“dan kau harus membuatnya sampai hamil.” Ujar Soo Man sajangnim dengan tatapan licik.

“tujuan kerjasama ini adalah. . . kita alihkan pandangan public dengan berita-berita tentang ketidakadilan kami pada Suju. Jika berhasil, berita ini akan heboh dan netizen akan lebih fokus pada berita dari Park Bom ini, sementara dengan perlahan. . . berita tentang ketidakadilan kami itu akan lenyap.” Young Min sajangnim pun tak kalah licik.

Ku akui, aku sangat kecewa dengan mereka. Mengapa ia setega ini? apa salah YG sehingga mereka tega melakukan hal ini?

“semua tergantung pada dirimu, Jung Soo~ah. Aku sendiri tak merasa terganggu dengan berita-berita murahan itu, namun jika berita ini semakin memanas, tak segan-segan kami akan menghapus nama ‘Super Junior’ dari list nama artis SM Entertainment. Kau mengerti apa maksudku, bukan?” ujar Young Min sajangnim.

Mwo? Itu artinya. . . Suju akan di bubarkan? Anio, aku tak akan membiarkan hal ini terjadi.

“kau harus memutuskannya sekarang. Jika kau bersedia untuk melakukan hal ini, kami akan membantumu.” Ujar Soo Man sajangnim.

Apa yang harus ku lakukan? Di satu sisi, aku sangat menyayangi dongsaengdeul-ku di Suju. Aku tak bisa membayangkan jika kami di bubarkan. Dan di sisi lain, aku harus menghancurkan hidup seseorang yang ia sekalipun tak pernah melakukan kesalahan padaku.

“eottokke, Jung Soo~ah?” tanya Young Min sajangnim.

“aku mengerti hal ini memang butuh waktu untukmu. Namun, kau jangan memperdulikan soal ‘cinta’. Kau lakukan itu atas dasar ‘seorang leader yang harus melindungi para anggotanya’.” Tambah Soo Man sajangnim.

“diam berarti meng-iya-kan.” Sergah Young Min sajangnim cepat. Aku pun menatapnya tajam, namun kembali kedua orang di hadapanku ini tertawa keras.

Ku rasakan badanku lemas, pikiranku melayang. Hingga aku tak sadar jika mereka berdua menjabat tanganku dengan semangat.

=*=


Super Junior’s Dorm
12.09 am KST

“waeyo, hyung? Wajahmu kusut sekali?” ujar Kyuhyun saat membukakan pintu dorm untukku.

“anio. Ghoenchana.” Balasku singkat.

Ku rebahkan tubuhku di atas ranjang. Kupejamkan mataku, teringat kembali obrolanku dengan Soo Man sajangnim dan Young Min sajangnim. Ya, saat ini kepalaku benar-benar terasa akan pecah.

=*=

SBS’s Buiding, Seoul
04.58 pm KST

Author’s Pov

Sore ini, gedung megah milik salah satu stasiun televisi terbesar di Korea itu telah ramai di kunjungi para remaja. Mereka akan menonton performa para idolanya. Hari ini, akan ada beberapa idola Korean Pop yang akan melakukan ‘comeback stage’. Seperti Super Junior, Sistar, 2NE1, dan lainnya.

Sementara itu, di ruang make-up, kini para idola sedang bersiap-siap untuk menampilkan pertujukkan terbaik untuk para penggemarnya.

Kini saatnya penampilan 2NE1. Di dalam ‘witing-room’, member Super Junior menonton perform 2NE1 dari tv plasma yang telah di sediakan. Sedari tadi, pandangan Leeteuk tak beranjak dari yeoja yang kini memakai kostum nyentrik namun terlihat anggun dan sexy. Ya, ia adalah Park Bom.

Terngiang kembali perintah dari kedua sajangnim-nya, agar memanfaatkan situasi ini untuk mendekati ‘terget’ utamanya.

Kini semua idol telah selasai menunjukkan performanya dan menunggu pengumuman, siapa yang beruntung malam ini?

Tak sengaja, Leeteuk melihat Bom sedang berjalan menuju toilet wanita yang berada di ujung koridor ‘waiting-room’.

Leeteuk mengikuti dengan hati-hati agar Bom tak menyadarinya. Ia kini berdiri di depan toilet tersebut.

Dengan ragu, ia pun membuka pintu toilet dan menguncinya. Bom yang saat itu sedang mencuci tangan-pun seketika menoleh ke belakang.

“oppa? Kau salah masuk, ini toilet wanita.” Ujar yeoja polos itu dengan tersenyum, sementara Leeteuk memandanginya tajam.

“anio. Aku tak salah masuk.” Leeteuk berjalan menghampiri Bom dengan masih menatap tajam yeoja tersebut.

Bom kini menghadap Leeteuk dengan sempurna. Ia menyadari ketidak-beresan yang terdapat dalam diri Leeteuk. Leeteuk yang di kenal selama ini bukanlah seperti yang apa dilihatnya sekarang. Tatapan ‘elang’nya membuat Bom bergidik.

Leeteuk semakin mendekat dan Bom semakin ketakutan. Namun ia tersudut karena westafel yang berada di belakangnya.

“opp. .oppa?” panggil Bom gugup, raut ketakutan semakin nampak jelas terlukis di wajah yeoja itu.

Dengan sigap, Leeteuk menarik pinggang Bom dan mendekatkan ketubuhnya hingga kini Bom tak bisa berkutik, ia masih menatap Bom dengan tajam.

“oppa, lepaskan! Jebalyo! Aku merasa tersakiti.” Ujar yeoja itu lirih dengan tatapan menghiba.

Namun Leeteuk tak memperdulikannya dan langsung menyergah bibir mungil Bom. Di lumatnya bibir Bom dengan perlahan, tapi semakin lama ciuman itu mengganas.

Bom merasa tak nyaman. Ia berusaha sekuat tenaga untuk mendorong tubuh Leeteuk.

Leeteuk pun terjatuh, Bom hanya bisa memandanginya dengan masih di selimuti perasaan takut. Ia menggigit kecil jemarinya. Bodohnya, ia tak berpikir untuk melarikan diri.

Tatapan amarah Leeteuk semakin menjadi. Ia berdiri dan kembali memeluk pinggang Bom dan melumat kasar bibir Bom.

PLAKKK!!!

Sontak Bom menamparnya. Ia mengatur nafasnya dan buliran-buliran air mata pun telah membasahi pipinya.

Dengan cepat Bom berlari menuju kearah pintu. namun dengan sigap, Leeteuk meraih tangannya. Dan. . .

PLAKKK!!!

Ia membalas tamparan Bom. Tangisan yeoja itu semakin keras sembari memegangi pipi kirinya yang panas, ia merasakan ada darah yang keluar dari sudut bibirnya. Sementara, Leeteuk masih mencengkeram kuat tangan kanannya.

“LEPASKAN!!!” teriak Bom sembari berusaha melepasakan tangan Leeteuk darinya.

Bom menghempaskan tangan Leeteuk dengan kasar. Namun saat ia berbalik, Leeteuk memeluknya dari belakang, hingga membuatnya tak berdaya.

Tanpa basa-basi, Leeteuk menyerbu tengkuknya. Ia menciumi leher Bom penuh gairah. Tangannya pun tak tinggal diam. Ia meraba dan meremas payudara Bom. Tangisan yeoja itupun semakin keras, namun Leeteuk lagi-lagi tak memperdulikannya.

Bom lemas. Leeteuk membalikkan badannya, hingga mereka kini berhadapan.

Leeteuk memeluk Bom erat. Ia belai rambut panjang Bom dengan lembut. Sementara air mata Bom telah jatuh membasahi pundak Leeteuk.

‘jeongmal mianhae.’ Batin Leeteuk sembari memejamkan mata.

Leeteuk merenggangkan pelukannya. Ia pandangi Bom yang masih menangis dan tertunduk. Ia pun mengecup lembut kening Bom yang tertutup poni, kemudian beranjak meninggalkannya.

=*=

Di koridor, terlihat Bom yang berjalan lemas kearah ruang make-up, rambut dan pakaiannya acak-acakan, pandangan matanya pun kosong. Namun, tinggal beberapa langkah saja ia sampai, ada 4 orang namja berpakaian resmi yang menghadangnya.

“nuguseyo?” tanyanya lirih.

Tanpa menjawab, kedua namja di antaranya mencengkeram kedua tangan Bom dan salah satunya membekap mulut Bom.

=*=

Kini Bom sedang berada di dalam mobil bersama dengan ke-empat namja tersebut. Kaki dan tangannya di ikat sementara mulutnya di bekap dengan lakban. Bom meronta dengan sekuat tenaga, namun ke-empat namja itu tetap tenang.

=*=

Tak lama kemudian, mereka telah sampai di sebuah apartemant yang sudah nampak sangat sepi. Ke-empat namja itu membawanya ke salah satu dorm.

Mereka menghempaskan tubuh Bom ke ranjang dan beranjak meninggalkannya.

Sementara itu, di ruang tamu, telah berdiri seorang namja dengan tatapan kosong yang terarah pada sebuah kamar di hadapannya. Ia tak memperdulikan ke-empat namja tadi yang telah menyapanya.

Ia berjalan menuju kamar tersebut. Ia dapati Bom yang terbaring sembari menangis. hati kecilnya pun miris, namun ia harus tega.

‘mungkin untuk saat ini, aku harus menjadi –Evil-‘ batinnya.

Mata Bom membulat saat menyadari kedatangan seorang namja di hadapannya.

‘Leeteuk oppa’ batinnya.

Leeteuk mendekat dan kini menindih tubuh Bom. Dengan lembut, ia lepaskan ikatan-ikatan di tubuh Bom dan membuka lakban yang menutupi mulut Bom.

Bom memandanginya heran. Leeteuk mendekatkan wajahnya ke wajah Bom dan mengunci tubuh Bom dengan kedua lengannya, ia pandangi mata sendu yeoja itu, seperti sedang mencari sesuatu.

Leeteuk melumat lembut bibir Bom. Bom menguncinya rapat agar lidah Leeteuk tak bisa menerobosnya. Namun, usaha Bom tak berhasil. Kini lidah Leeteuk menjelajahi seluruh isi rongga mulut Bom.

Uhukkkk. . . uhukkk!!!

Pertukaran saliva membuat Bom tersedak. Leeteuk pun memperlembut lumatannya.

Kedua tangan Bom menahan dada Leeteuk agar tak bersentuhan dengannya. Ia berusaha melepas ciuman itu namun gagal. Tubuhnya kini dalam penguasaan Leeteuk.

Leeteuk mulai melucuti pakaian Bom. Bom menangis, namun Leeteuk mangabaikannya.

Kegiatan mereka pun semakin intim, kini tubuh mereka telah menyatu.

=*=

06.23 am KST

Bom membuka matanya perlahan. Ia merasakan nafas Leeteuk telah meniup lehernya. Matanya terarah pada sosok namja yang kini masih terlelap sembari menenggelamkan wajah di pundaknya.

Bom memangamati tubuhnya yang ‘polos’. Terlingkar lengan kiri Leeteuk di perutnya, sementara tangan kanannya menjadi bantalan untuk Bom.

Air mata Bom kembali mengalir. Hancur! Ia merasakan ketidak berdayaan untuk mempertahankan kesuciannya.

Perlahan, ia singkirkan tangan Leeteuk. Ia beranjak dari tempat tidur.

Dengan sekuat tenaga, Bom berusaha berdiri. Namun ia merasakan kesakitan yang amat sangat pada daerah sensitive-nya.

Cairan kental dan hangat milik Leeteuk nampak mengalir di paha mulus Bom, bersamaan dengan darah keperawanannya.

Ia mencengkeram kuat perut bagian bawahnya sembari meringis kesakitan.

Leeteuk terbangun. Ia mendapati Bom yang berdiri membelakanginya sembari sedikit merunduk. Ia beranjak dari tempat tidur. Ia raih perut Bom dari belakang.

“wae?” tanyanya khawatir. Pandangannya terarah pada 2 jenis cairan kental yang mengalir di paha Bom.

Tanpa menunggu jawaban dari Bom, Leeteuk melingkarkan tangan kanan Bom di lehernya dan mengangkat tubuh Bom menuju kamar mandi.

=*=

Kini mereka berdiri berhadapan di dalam kotak kaca. Leeteuk menyalakan ‘shower’ dan air keluar menghujani tubuh mereka.

Bom masih tertunduk sembari menangis. Leeteuk mengangkat wajah Bom dengan kedua telapak tangannya. Pandangan mereka pun bertemu.

“kau adalah milikku.” Ujar Leeteuk lirih, suaranya beradu dengan suara shower.

Leeteuk merengkuh tubuh Bom kedalam pelukannya. Tangisan Bom yang sempat terhenti, kini menderas kembali. Perlahan, Bom pun membalas pelukan Leeteuk.

=*=

2NE1’s dorm
08.52 am KST

“Eonni~ah. Darimana saja kau? Kami semua khawatir mencarimu.” Sambutan Chae Rin setelah membukakan pintu untuk Bom.

Bukannya menjawab, tapi Bom justru menangis keras.

“waeyo? Eonni~ah. Aku tak memarahimu. Aku. . .” Chae Rin pun panic.

“mianhae. Jeongmal mianhae.” Ujar Bom sembari memeluk Chae Rin erat.

“eonni~ah. Kau sudah kembali?” kini Minzy muncul dengan membawa segelas vanilla-milk di tangannya.

“mwoya? Kenapa dia menangis seperti itu?” kini giliran Dara yang muncul.

“sudahlah, eonni~ah. Kulihat kau sangat lelah. Kajja, kuantar kau ke kamar.” Ujar Chae Rin. Ketiga yeoja itu pun mengantarkan Bom ke kamarnya.

=*=

Semenjak kejadian itu, Bom telah berubah. Ia tak lagi menjadi ‘alien’. Ia sibuk merenung dan mengunci diri di kamar. Appa YG pun melakukan segala upaya untuk memulihkan keadaan Bom. Psikiater, dokter spesialis kejiwaan, hingga keluarga Bom pun tak bisa berbuat apa-apa.

Sampai detik ini, Bom tak juga membuka mulutnya. Ia tetap terdiam dan tak memperdulikan orang-orang yang berada di sekitarnya.

“sepertinya, kita perlu melakukan visum.” Ujar dokter yang menanganinya.

“mwo? Visum? Untuk apa?” tanya appa YG heran.

“aku curiga jika ia baru saja mengalami sesuatu yang membuatnya depresi berat seperti ini.” ujar dokter itu mendiagnosa.

Appa YG pun nampak bingung. Ia menoleh kearah keluarga Bom yang kebetulan berada di dorm 2NE1 siang ini.

“baiklah, jika itu memang terbaik untuknya.” Ujar abeoji Bom.

=*=

Pemeriksaan pun telah di lakukan. Bom masih tak mengerti kenapa ia di bawa ke rumah sakit dan di periksa secara intensif.

“selaput daranya sobek. Itu artinya, ia telah melakukan hubungan suami-isteri.” Ujar dokter itu setelah menerima hasil pemeriksaan.

“mwo? Apa maksudmu?” tanya abeoji Bom bingung.

“kurasa, ia tak memiliki namjachingu. Lalu, bagaimana bisa ia melakukan hal itu?” kini appa YG yang angkat bicara.

“kemungkinan besar, ia telah di perkosa. Tak mungkin separah itu jika tak ada pemaksaan.” Lanjut dokter itu. Abeoji Bom dan appa YG pun terkejut.

=*=

“Bommie~ah. Ceritakan pada abeoji. Apa yang sudah kau alami?” ujar abeoji Bom sembari membelai lembut kepala anaknya yang terbaring di ranjang miliknya.

“anio. Aku baik-baik saja, abeoji.” Balasnya lirih dan berusaha menampakkan senyumnya, namun yang terlihat hanyalah senyuman getir.

“ghoenchana, jika kau belum bersedia untuk bercerita. Tapi, kuharap kau jangan seperti ini. kau membuat khawatir kami semua. Kami semua sangat menyayangimu, Bommi~ah.” Ujar ayah Bom.

Bom pun duduk dan merengkuh di pelukan ayahnya. Ia menangis keras. Sementara abeojinya, seakan ia merasakan kesedihan puterinya. Ia belai lembut rambut Bom, sementara mata tuanya telah basah oleh genangan air mata. Air mata seorang ayah untuk meringankan beban yang menimpa puterinya.

Chapter 1 end. . .


Posted by : @LeeSoYoung_soe
Facebook Fan Page : SoYoung The Kpopers
Please take full Credit if you share this.... credit me SoYoungTheKPopers.blogspot.com
and dont forget to take a creadit to the author Marant Jojo

No comments:

Post a Comment